Demo Site

Jumat, 29 November 2013

Resensi novel "Cintakadabra!" karangan Poppy Oktavianti




Judul               : Cintakadabra!
Penulis             : Poppy Oktavianti
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit       : Jakarta
Tahun terbit     : 2010
Tebal               : 216 halaman


            Monalisa atau yang akrab dipanggil Ocha adalah anak SMA dengan rambut bob dan mata yang lucu. Julukan “coklat kismis” juga biasa dia dengar. Billy menjuluki Ocha dengan sebutan “cokelat kismis” tidak lain dan tidak bukan karena tahi lalat besar dan hitam di pipi kirinya. Sebenarnya Billy hanya ingin menggoda Ocha, tetapi Ocha yang sudah terlanjur membenci Billy tidak bisa menahan rasa bencinya.
            Ocha yang bisa dibilang tidak pernah dekat dengan cowok (kecuali Billy) merasa iri dengan Tiffanie, teman sekelasnya yang cantiknya seperti Barbie. Tiffanie dikejar-kejar banyak cowok termasuk Roy cowok yang disukai Ocha, tapi Tiffanie hanya menyukai Billy yang menurut Ocha tidak ada apa-apanya. Sayangnya Billy tidak merespon sedikitpun.
Kehidupan Ocha berubah 180 derajat. Kini Ocha dikejar-kejar banyak cowok termasuk Roy. Dia pun dibuat kewalahan dengan cowok-cowok yang selalu ingin di sampingnya. Billy pun juga aneh dengan sikapnya sendiri. Billy mulai curiga dengan tingkah laku cowok-cowok yang mengejar Ocha. Dan Billy menemukan buku diari yang sudah usam, dan di sana tertera banyak nama-nama cowok, termasuk Billy. Ocha pun terpaksa menceritakan tentang asal-usul diari itu. Dia sadar bahwa buku diari itu hanya menyenangkan pada awalnya saja.
Bel pulang pun berdering, Ocha terbangun dari mimpi buruknya. Dia meringis senang karena yang dialaminya itu hanyalah mimpi. Sepulang sekolah dia benar-benar bertemu dengan seorang nenek yang menawarkan buku diari yang sama persis dengan mimpinya. Dengan yakin Ocha pun mengatakan tidak. Di lain sisi nenek itu berkata bahwa itulah pilihan yang tepat.
Novel karangan Poppy Oktavianti ini mudah dipahami karena bahasa yang digunakan tiak terlalu berat dan ada unsur humor di dalamnya.bagiasn akhir novel ini juga menarik, karena tidak menyangka kalau itu hanya mimpi.

0 komentar:

Posting Komentar