Demo Site

Selasa, 31 Desember 2013

Resensi Novel "Jingga dan Senja" Karangan Esti Kinasih



Judul                : Jingga dan Senja
Penulis             : Esti Kinasih
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit       : Jakarta
Tahun terbit     : 2010
Tebal               : 312 halaman
   

Tari, cewek penyuka warna oranye yang bernama lengkap Jingga Matahari, bertemu dengan Ari yang dikenal sebagai biang onar sekolah. Ari punya nama yang mirip dengannya; Senja Matahari. Tari dan Ari baru dua kali bertemu, dan dua-duanya merupakan insiden yang tidak lazim. Dari situ, Tari menyimpulkan bahwa Ari adalah cowok baik, namun ia menyembunyikan sisi dirinya itu dibalik sikap nakal dan berontaknya.
Namun, sikap baiknya pada Tari itu berubah sejak Tari mengenal Angga, pentolan SMA Brawijaya sekaligus musuh bebuyutan Ari. Sikap Angga yang (pura-pura) baik di depan Tari membuat cewek itu lupa akan larangan Ari dan justru pacaran dengan Rangga.
Hubungan Ari dengan Tari pun memburuk. Mereka sering terlibat adu mulut di lingkungan sekolah. Bahkan, Ari pernah terang-terangan berkelahi dengan Angga di depan Tari, untuk memperebutkan dirinya. Namun, keduanya memiliki maksud lain. Ari tulus mencintai Tari, sedangkan Angga hanya berniat memanfaatkan. Sayang, Tari tak juga sadar akan hal itu.
Hingga suatu hari, Angga memutuskan untuk mundur. Dia beralasan, Ari mengancam akan berbuat jahat pada Anggita, sepupu Angga. Alasan yang diungkapkan Angga tersebut membuat kebencian Tari terhadap Ari memuncak. Hubungan mereka pun nyaris mustahil untuk diselamatkan. Semakin Ari mendekat, semakin Tari menjauh.
Novel karangan Esti Kinasih memang punya karakteristik sendiri, dan Kak Esti adalah salah satu penulis teenlit favoritku. Novel ini membuat pembacanya terus penasaran akan cerita lanjutannya atau sekuelnya yang berjudul Jingga dalam Elegi dan sekuel selanjutnya yang belum direlease.


0 komentar:

Posting Komentar